Tweet |
|
PENDAHULUAN
Kegiatan supervisi yang dilakukan pengawas satuan pendidikan dapat digambarkan sebagai sebuah siklus, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai acuan perencanaan berikutnya ter-utama berkaitan dengan temuan-temuan yang perlu ditindaklanjuti. Semua ta-hapan tersebut sama-sama penting.
Dalam kaitannya dengan evaluasi dan tidak lanjut pengawasan, maka pengawas harus mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja ke-pala sekolah, guru maupun staf. Pengolahan dan analisis data hasil penilaian tentunya melibatkan metode atau teknik-teknik tertentu sesuai dengan jenis data dan tujuan analisisnya. Selain itu dalam pengolahan dan analisis data, juga diperlukan adanya ketajaman, kejelian dan kadang-kadang juga imajina-si serta abstract thinking. Dengan kemampuan ini maka data hasil penilaian akan menjadi bermakna setelah diolah dan dianalisis.
Beberapa teknik analisis data dalam penilaian mungkin dapat diadopsi pengawas dalam mengolah dan menganalisis hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru, maupun staf. Materi ini dirancang untuk membekali para pe-ngawas dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian tersebut.
KLASIFIKASI DAN PENGOLAHAN DATA HASIL PENILAIAN
A. Klasifikasi Data
Data merupakan kumpulan dari fakta yang mengandung sejumlah infor-masi. Data dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis: (1) berdasarkan sumbernya, (2) berdasarkan bentuknya, dan (3) berdasarkan skala.
1. Data Primer dan Data Sekunder
Berdasarkan sumbernya data dikelompokkan atas data primer dan skun-der.
Data primer adalah data yang diambil langsung dari responden atau tar-get pengamatan. Data diperoleh dari hasil wawancara, angket dan observasi. Daftar pertanyaan disebut dengan kuesioner. Kuesioner telah dipersiapkan secara khusus sesuai dengan tujuan pengamatan. Data yang diambil dari sum-ber utama (primer) ini biasanya sangat banyak, karena itu sering mempergu-nakan sampel atau cuplikan atau sebagian dari keseluruhan target (populasi). Responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data primer dapat menggali informasi lebih luas, dapat berupa fakta, sikap, motivasi atau prilaku. Pengo-lahan data pun lebih beragam, dapat mempergunakan metode statistik baik parametrik maupun nonparametrik.
Data sekunder, bersumber dari berbagai dokumen yang ada di berbagai instansi, seperti dinas pendidikan, sekolah, guru dan siswa. Dokumen merupa-kan catatan-catatan/data penting yang sengaja disimpan untuk bahan analisis. Misalnya data tentang perolehan nilai siswa, data inventarisasi sarana seko-lah, data cashflow keuangan sekolah, data sosial ekonomi siswa dan sebagai-nya. Data tersebut biasanya dikelompokkan berdasarkan urutan waktu dan kesamaan variabel.
Keuntungan interpretasi data sekunder yaitu: (1) murah, dapat diguna-kan untuk berbagai kepentingan dan berbagai instansi; (2) data dapat dikum-pulkan/didapatkan dengan waktu yang relatif cepat; (3) dapat belajar dan me-ngerti kejadian di waktu lampau; (4) dapat meningkatkan pengetahuan mela-lui replikasi dan menambah jumlah sampel; dan (5) dapat memahami peru-bahan peta pendidikan, mislanya perkembangan jumlah siswa, perkembangan prestasi siswa, perkembangan kinerja guru dan kepala sekolah.
Sedangkan kelemahan dari data sekunder yaitu: (1) keakuratan data ti-dak terjamin, tergantung pada pengolahan dan hasil interpretasi sebelumnya; (2) data yang tersedia kadang tidak sesuai dengan kebutuhan; (3) unit pengu-kuran yang berbeda; dan (4) usang (out off date).
2. Data Kuantitatif dan Kualitatif
Berdasarkan bentuknya data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif adalah jenis data yang dinyatakan dalam angka atau bi-langan hasil perhitungan, seperti menghitung, mengukur dan menimbang. Di-lihat dari nilainya, data kuantitatif dapat digolongkan menjadi diskrit dan data kontinyu. Data deskrit data yang nilainya dalam bentuk bilangan asli atau bi-langan yang terpisah-pisah (terpotong-potong, mempunyai ciri sendiri-sendi-ri) misalnya 1, 2, 3 dan seterusnya, diperoleh dari hasil menghitung, membilang atau mencacah. Misalnya jumlah guru, jumlah siswa, jumlah buku, jumlah kepala sekolah berdasarkan jenjang pendidikan atau di suatu wilayah. Data kontinyu, data yang nilainya dalam bentuk bilangan riil dan merupakan rang-kaian yang berkesinambungan yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinyu dapat dalam bentuk angka pecahan atau desimal, misalnya tingkat kecerdasan, luas sekolah, beban mengajar, pengeluaran atau pemasukan dana sekolah, dan sebagainya.
Data Kualitatif adalah jenis data yang dinyatakan dalam bentuk kata-ka-ta atau uraian kalimat. Data kualitatif diperoleh dari jawaban atas pertanyaan terbuka atau hasil wawancara atau deskripsi hasil observasi. Data kualitatif biasanya berhubungan dengan mutu, harkat atau derajat, misalnya: (a) tinggi, sedang, rendah; (b) sangat puas, puas, dan tidak puas; (c) banyak, sedang dan sedikit; (d) jauh, dekat; (e) besar, kecil; dan (f) baik, buruk. Data kualitatif dapat juiga ditransfer menjadi data kuantitatif melalui pengelompokkan data dengan cara diberi bobot.
>>Download Pengolahan dan Teknik Analisis Data Hasil Penilaian<<
0 komentar :
Posting Komentar
Sebagai Manusia Biasa Saya Masih Banyak Kekurangan. Untuk Itu Kritik dan Saran Yang Membangun Dari Sobat Sangat Besar Saya Harapkan. Terima Kasih Kepada Sobat Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk Berkomentar dan Mohon Maaf Jika Komentar Yang Menggunakan Pilihan 'Anonim', Terpaksa Harus Saya Abaikan, Karena “SPAM” Tidak Hanya Melanggar Hukum Tetapi Juga “BERDOSA”