Tweet |
|
Edi Suharto, Phd menyebutkan bahwa Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba, bersifat laten dan aktual. Kemiskinan telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi masalah sentral di belahan bumi manapun.
Kemisikinan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi persoalan kemanusiaan lainnya, seperti keterbelakangan, kebodohan, keterlantaran, kematian dini. Problema buta hurup, putus sekolah, anak jalanan, pekerja anak, perdagangan manusia (human trafficking) tidak bisa dipisahkan dari masalah kemiskinan.
Berbagai upaya telah dilakukan, beragam kebijakan dan program telah disebar-terapkan, berjumlah dana telah dikeluarkan demi menanggulangi kemiskinan. Tak terhitung berapa kajian dan ulasan telah dilakukan di universitas, hotel berbintang, dan tempat lainnya. Pertanyaannya: mengapa kemiskinan masih menjadi bayangan buruk wajah kemanusiaan kita hingga saat ini?
Meskipun penanganan kemiskinan bukan usaha mudah, diskusi dan penggagasan aksi-tindak tidak boleh surut ke belakang. Untuk meretas jalan penyejahteraan, pemahaman mengenai konsep dan strategi penanggulangan kemiskinan masih harus terus dikembangkan. Sebagai manifestasi dari komitmen tersebut, makalah ini mencoba memahami spektrum kemiskinan yang akan dikaji melalui tiga topik utama. Melalui sub judul “Potret Buram”, gambaran kemiskinan di Jabar disajikan secara ringkas. Dua sesi berikutnya (“Indikator Masukan dan Keluaran” serta “Ikan dan Kail”) memaparkan pengukuran kemiskinan dan strategi penanggulangan kemiskinan.
Artikel lengkap tersebut dapat anda download pada link-link berikut.
Download file word [ klik disini ]
Kunjungi situs aslinya [ klik disini ]
Sekian semoga bermanfaat.
0 komentar :
Posting Komentar
Sebagai Manusia Biasa Saya Masih Banyak Kekurangan. Untuk Itu Kritik dan Saran Yang Membangun Dari Sobat Sangat Besar Saya Harapkan. Terima Kasih Kepada Sobat Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk Berkomentar dan Mohon Maaf Jika Komentar Yang Menggunakan Pilihan 'Anonim', Terpaksa Harus Saya Abaikan, Karena “SPAM” Tidak Hanya Melanggar Hukum Tetapi Juga “BERDOSA”