~~ Selamat Datang di Blog Bima Lanang. Salam Hangat Selalu Dari Kami Blogger NTB. Semoga Kita Senantiasa Dapat Selalu Tersenyum ~~

Selasa, 13 Desember 2011

Peningkatan Kepedulian Terhadap Pemberdayaan Tunagrahita

Tuna Grahita Berprestasi

Pendahuluan

Tuna grahita merupakan bagian integral bangsa Indonesia,  yang tidak terpisahkan dari anggota masyarakat lainnya. Mereka mempunyai kebutuhan untuk dicintai dan mencintai, dihargai dan untuk menghargai serta mereka juga mempunyai harga diri seperti masyarakat lainnya. Mereka mempunyai kedudukan,  hak, kewajiban dan peran  yang sama sebagai warga negara Indonesia. Memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan talenta yang dibawa sejak lahir.

 

Pengertian  dan Permasalahan Tuna Grahita.

Definisi  tentang tuna grahita :

1. American Association on Mental Retardation (AAMR) :

Mental retardation is a disability characterized by significant limitations both intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social and practical adaptive skill. This disability originates before age 18. (Brenda DuBois 2005 p.339)

 

2. The Social Work Dictionary :

Mental Retardation Significantly below average intellectual functioning and potential, with onset before age 18, resulting on communication, self care and self direction, home living, social and interpersonal skills, use of community resources…  one diagnosed with mental retardation has an intelligence quotient (IQ) lower than 70. Degrees of mental retardation are delineated as follows: mild retardation (IQ range of 50 -70), moderate (35-50), sever  (20 -35),and profound (below 20). The IQ score have a plus or minus 5 points to account for potential measurement error. (Robert L, Barker 1999, p.300).

 

Dari kedua  definisi tersebut jelas diketahui bahwa mental retardari/ tuna grahita ditandai dengan adanya keterbatasan sangat berarti dalam fungsi intelektual dan penyesuaian tingkah laku. Keterbatasan  tersebut berada dibawah rata- rata, yang mengakibatkan  keterbatasan dalam berbagai hal al, berkomunikasi, pemeliharaan diri, hubungan pribadi maupun hubungan sosial.  Apabila seseorang dinyatakan mental retardasi maka ia memiliki IQ, 70 kebawah. Tingkatan mental retardari dapat digambarkan sbb: IQ 50-70 ringan, IQ 35-50 sedang, IQ  20-35 berat dan IQ dibawah 20 sangat berat.

 

Kesimpulan dari definisi tersebut diketahui bahwa tuna grahita bukanlah “sakit jiwa”. Sementara sakit jiwa berkaitan dengan “disintegrasi kepribadian” dan setiap orang mempunyai peluang untuk mengalaminya.  Perilaku tuna grahita sering aneh, diluar kebiasaan manusia pada umumnya dan perilaku itu sering menjadi bahan ketawaan orang lain, akhirnya mereka cendrung dianggap “sakit jiwa.alias gila”. Mereka menghadapi permasalahan kesejahteraan sosial yang cukup kompleks, tidak hanya menyangkut keadaan mental tetapi yang paling sulit adalah aspek sosial yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

 

Pemberdayaan Tunagrahita.

Pemberdayaan menurut (Guttierez 1994,p 202)  buku” Empowerment : Practice in Social Work, menyatakan Empowerment is the process of increasing personal, interpersonal, or political power so that individuals, families and communities can take action to improve their situation”.

 

Dari definisi tersebut jelas bahwa pemberdayaan merupakan serangkaian proses untuk meningkatkan kemampuan personil, perseorangan atau kekuatan politik agar individu-individu, keluarga dan masyarakat  dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan mereka. Sejalan dengan hal tersebut Yayasan Asih Budi sebagai mitra kerja pemerintah dalam pemberdayaan tuna grahita mengadakan kerjasama dengan “Lembaga Mahadibya Nurcahyo Chakrasana“ dalam rangka  pemberdayaan tuna grahita melalui pertemuan  “Pencerahan Spiritual”. Pencerahan spiritual adalah suatu proses pendekatan yang dilaksanakan “Mahadibya Nurcahyo Chakrasana“ terhadap para pihak yang terlibat dalam pemberdayaan tuna grahita untuk meningkatkan kepedulian, menggalang kerjasama dan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi semua pihak. Berbagai permasalahan yang ada saat ini, yang semakin rumit dan kepedulian satu sama lain semakin menipis, agar dihadapi dengan berpikir dan bertindak secara positif.

 

Artikel lengkap tersebut dapat anda download pada link-link berikut.

Download file word [ klik disini ]

Kunjungi situs aslinya [ klik disini ]

 

Sekian semoga bermanfaat.

Description: Peningkatan Kepedulian Terhadap Pemberdayaan Tunagrahita Rating: 4.5 Reviewer: Bima Lanang - ItemReviewed: Peningkatan Kepedulian Terhadap Pemberdayaan Tunagrahita
Jadilah Blogger Yang Jujur. Cantumkan Sumber Link Berikut Jika Anda Mencopy Artikel Ini.


Artikel Terkait:

Berlangganan via email gratis (Click Subscribe, Tunggu Pop Up dan Isi Email Anda):

Posted by: Bima Lanang, Updated at: Selasa, Desember 13, 2011

0 komentar :

Posting Komentar

Sebagai Manusia Biasa Saya Masih Banyak Kekurangan. Untuk Itu Kritik dan Saran Yang Membangun Dari Sobat Sangat Besar Saya Harapkan. Terima Kasih Kepada Sobat Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk Berkomentar dan Mohon Maaf Jika Komentar Yang Menggunakan Pilihan 'Anonim', Terpaksa Harus Saya Abaikan, Karena “SPAM” Tidak Hanya Melanggar Hukum Tetapi Juga “BERDOSA”

MY BEST FRIENDS