Tweet |
|
Jepang memang identik dengan bencana, khususnya bencana Gempa Bumi. Masih terngiang tatkala gempa tektonik yang maha dahsyat mengguncang dan memorak-porandakan sebagian wilayah negeri Sakura itu. Gempa dengan kekuatan 8,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Jumat 11 Maret telah meluluhlantakkan kota Honshu, 130 Km sebelah Timur Sendai atau sekitar 370 km Tenggara Tokyo, Jepang.
Terjangan gelombang tsunami setinggi 10 meter dengan kecepatan 450 km sejam telah mencapai daratan 10 km. Media di Jepang mengatakan korban tewas dan hilang mencapai 20.000 orang. Kantor berita Kyodo News Agency menulis, di kota Rikuzentakata hanya 5000 orang dari sekitar 23.000 warga yang selamat, selain sekitar 2700 bangunan tersapu tsunami.
Artikel yang ditulis Abraham Fanggidae yang bertajuk “Belajar dari Manajemen Bencana Jepang” dapat menjadi referensi bagi kita semua khususnya para pekerja sosial dalam menghadapi berbagai bencana yang juga kerap melanda Indonesia. Dalam keadaan sesulit apapun, Jepang mampu survive dan melanjutkan pembangunan mereka dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi. Seluruh rakyat bahu membahu membenahi segala aspek kehidupan yang telah hancur akibat terjangan tsunami.
Berangkat dari kondisi tersebut, melalui posting ringan ini sayapun mengajak kepada seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk sama-sama membangun negeri ini agar kelak anak cucu kita dapat hidup lebih baik dari sebelumnya.
Pembahasan lengkap tentang artikel tersebut bisa anda dapatkan pada link-link berikut.
Download file word [ klik disini ]
Kunjungi situs sumbernya [ klik disini ]
Sekian semoga bermanfaat.
0 komentar :
Posting Komentar
Sebagai Manusia Biasa Saya Masih Banyak Kekurangan. Untuk Itu Kritik dan Saran Yang Membangun Dari Sobat Sangat Besar Saya Harapkan. Terima Kasih Kepada Sobat Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk Berkomentar dan Mohon Maaf Jika Komentar Yang Menggunakan Pilihan 'Anonim', Terpaksa Harus Saya Abaikan, Karena “SPAM” Tidak Hanya Melanggar Hukum Tetapi Juga “BERDOSA”