Tweet |
|
PENDAHULUAN
Kedudukan seorang Pengawas Satuan Pendidikan adalah laksana ”guru” bagi para guru dan kepala sekolah. Dengan kedudukan tersebut maka seorang pengawas merupakan resource person yang setiap saat diharapkan dapat membantu kesulitan, dan menunjukkan jalan bagi peningkatan mutu secara berkelanjutan di sekolah-sekolah yang dibinanya. Pengawas tidak lagi berwajah inspektur yang lebih cenderung mencari kesalahan, namun lebih sebagai seorang pembimbing atau counselor, yang siap mendengar permasalahan kepala sekolah dan guru, serta bersama-sama menemukan jalan keluarnya.
Peran di atas tidak hanya mempersyaratkan kemampuan teknik supervisi dan pembinaan, baik akademik maupun manajerial, namun juga kepribadian yang sesuai. Seperti kata ungkapan bahwa yang penting adalah ”The singer not the song” (penyanyinya, bukan lagunya), maka kepribadian pengawas lebih menentukan keberhasilannya dalam membina warga sekolah daripada keterampilan teknis yang dikuasainya. Apabila ia dapat bersikap egaliter, ramah, dan terbuka maka para kepala sekolah dan guru akan bersikap terbuka pula kepadanya.
Salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kepribadian seorang pengawas dalam konteks pelaksanaan tugasnya, adalah kreativitas. Seorang pengawas yang memiliki kreativitas tinggi, akan selalu dapat menemukan sisi-sisi lain dari setiap permasalahan yang muncul. Permasalahan yang oleh orang lain dianggap sangat sulit atau menemui jalan buntu, baginya selalu ada alternatif jalan keluar. Hal ini tentunya harus dimiliki pengawas tidak hanya dalam menjalankan tugas, namun juga dalam kehidupan pribadinya.
DEFINISI KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna.
Kreativitas menurut Lumsdaine (1995: 14) adalah mempergunakan imaginasi dan berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna. Artinya mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan berbagai cara sehingga mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna.
Kreativitas melibatkan keseluruhan otak. Seseorang akan bertindak kreatif manakala mempergunakan potensi otak dengan optimal. Mempergunakan kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang mengatur kemampuan logika dan otak kanan yang mengatur humanistis. Implikasinya setiap persoalan yang datang dilihat tidak hanya dari kacamata logika tetapi berbagai dimensi yang menyertainya. Contoh sederhana, jika ditanyakan pada Bapak ibu apa guna pensil?. Jawaban secara logika adalah alat untuk menulis atau menggambar sesuai dengan fungsi utama. Mari kita menggunakan otak kanan, dengan bentuk dan kondisinya pensil dapat dipergunakan untuk mengganjal jendela, konde rambut ataupun membolongi kertas.
Kreativitas mengekspresikan kualitas solusi penyelesaian masalah. Kunci kreativitas adalah kemampuan menilai permasalahan dari berbagai sudut pandang sehingga menjadi solusi yang lebih baik. Sudut pandang yang berbeda akan menstimulasi beragam ide dan mengembangkan struktur kognitif baru. Contoh seorang anak mungkin dipandang bodoh oleh guru manakala memperoleh nilai 2 pada saat ulangan Matematika. Pertanyaannya mengapa?, akan merujuk pada berbagai kemungkinan kondisi anak. Apakah anak tidak mengalami gangguan fisik yang menghambat penerimaan materi belajar? Apakah anak tidak memiliki alat penunjang belajar?. Ada berapa anak yang memperoleh nilai 2?. Pada pelajaran lain berapa nilai yang dapat diperoleh?. Itu beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan jika kita melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Jawaban berbeda dari beragam pertanyaan akan memberikan gambaran masalah utama yang dihadapi anak sehingga memfasilitasi kita untuk menetapkan solusi bantuan yang paling mungkin dilakukan.
>> Download Kompetensi Kepribadian, Kreativitas <<
0 komentar :
Posting Komentar
Sebagai Manusia Biasa Saya Masih Banyak Kekurangan. Untuk Itu Kritik dan Saran Yang Membangun Dari Sobat Sangat Besar Saya Harapkan. Terima Kasih Kepada Sobat Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk Berkomentar dan Mohon Maaf Jika Komentar Yang Menggunakan Pilihan 'Anonim', Terpaksa Harus Saya Abaikan, Karena “SPAM” Tidak Hanya Melanggar Hukum Tetapi Juga “BERDOSA”